Minggu, 15 Desember 2013

DUNIA REMAJA




Masa remaja adalah masa dimana seorang remaja sedang mencari jati dirinya. Tak heran jika di zaman modern ini banyak remaja yang mudah terpengaruh oleh hal-hal baru. Sebagai contoh, seorang siswa yang baru saja melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi yakni, SMP. Di sekolah tersebut, ia mendapatkan banyak teman baru dengan kepribadian yang berbeda-beda. Ada yang rajin, malas,  keras kepala, penurut, dan sebagainya. Kebetulan si anak ini mendapatkan teman baru yang berperkepribadian menyimpang dari dirinya. Jika si anak berperilaku baik, cerdas, rajin, dan patuh terhadap orangtua maupun bapak-ibu guru, maka teman barunya itu berperilaku sebaliknya. Ia nakal, malas, dan keras kepala. Kini si anak tumbuh menjadi pribadi yang tak jauh berbeda dengan teman barunya tersebut. Mengapa hal ini bisa terjadi ? hal ini bisa terjadi karena sifat remaja yang “LABIL”.
Remaja cenderung berperilaku mengikuti arus (Trend). Sehingga remaja selalu melakukan sesuatu menurut kehendaknya. Remaja tidak ingin dikekang, remaja menginginkan kebebasan yang sebebas-bebasnya. Semua tindakan yang dilakukannya dianggap benar, padahal pada kenyataannya tidak. Hal ini sering disebut dengan kapitalisme, yaitu system yang mencabut fitrah manusia, menghilangkan fungsi akal sehat, tidak bisa membedakan antara baik-buruk maupun benar-salah. Yang baik dikatakan buruk, yang buruk dikatakan baik atau yang benar dikatakan salah, yang salah dikatakan benar. Juga menghilangkan ketentraman jiwa.
Jadi wajar jika saat ini muncul berjuta-juta remaja yang rentan galau karena diputuskan pacar, bimbang, gelisah, resah, dan tidak berkepribadian baik. Muncul kasus-kasus remaja melacurkan diri, menjual narkoba, menghalalkan semua cara untuk mendapatkan sesuatu agar bisa eksis di kalangan.
Kadang remaja salah menafsirkan makna kebebasan yang sesungguhnya. Bukan kebebasan tanpa aturan, melainkan kebebasan yang bertanggungjawab. Kebebasan yang kita dapat hendaknya untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain, bukannya kebebasan yang menyebabkan orang lain menderita atau terganggu. Bertindak semaunya, apalagi yang merugikan orang lain, sama dengan menipu diri.  Ada banyak contoh tindakan atas nama kebebasan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. Salah satunya adalah berkendara sepeda motor dengan ugal-ugalan. Mereka belum memikirkan apa akibat dari tindakan yang diperbuatnya. Banyak hal-hal buruk yang mungkin terjadi, seperti : rentan kecelakaan, mengancam nyawa sendiri maupun orang lain, ditilang polisi, dan masih banyak lagi. Hal itu tentu merugikan diri sendiri maupun orang lain terutama bagi pengguna lalu lintas.
Dewasa ini, jika kita lihat fakta di masyarakat, remaja hamil sebelum menikah banyak terjadi. Pengidap HIV/AIDS semakin bertambah, tawuran antar sekolah, muncul geng bermotor belum lagi kasus penyalahgunaan narkoba yang semakin marak terjadi. Hal ini dikarenakan pergaulan remaja yang kurang terkontrol oleh orangtua sehingga mengakibatkan timbulnya kenakalan remaja. Kenakalan remaja terjadi karena beberapa hal, antara lain :
·         Persoalan nilai dan kebenaran yang kurang ditanamkan oleh orang tua.
·         Timbulnya organisasi-organisasi non formal yang berperilaku menyimpang sehingga tidak disukai masyarakat.
·         Timbulnya usaha-usaha untuk mengubah keadaan  yang disesuaikan dengan trend.
·         Adanya Demonstration Effect yang melanda remaja, yaitu pola hidup yang memperlihatkan penampilan tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya demi prestige atau gengsi. Misalnya seolah-olah kaya, seolah-olah modern padahal sebenarnya tidak demikian.
Tertulis di atas bahwa persoalan nilai dan kebenaran kurang ditanamkan oleh orang tua sehingga terjadi kenakalan remaja. Artinya banyak remaja yang berbuat tidak jujur daripada yang berbuat jujur. Ada banyak contoh tindakan remaja yang kurang jujur, antara lain : mencontek ketika ujian, berbohong pada orang tua, tidak berani menyampaikan kebenaran sehingga terpaksa berbohong karena takut dijauhi teman. Nilai moral dan kejujuran hendaknya ditanamkan sejak dini oleh orang tua, supaya nantinya lahir generasi-generasi muda yang bermartabat dan tidak berperilaku menyimpang. Dalam hal ini peran orang tua sangat dibutuhkan.
Keluarga, ayah dan ibu remaja memiliki kewajiban mendidik anak-anaknya, sehingga berkepribadian baik. Orangtua sering membebaskan anaknya untuk berpacaran. Yang secara tidak langsung akan mengganggu konsentrasi belajar diri remaja sendiri..
Masyarakat juga wajib mencegah dan mengawasi terjadinya penyimpangan. Yang sangat penting adalah Negara yaitu, sebagai actor utama dalam menjaga moral masyarakat.
Dibalik semua kekurangannya, remaja hanya menuntut untuk diperlakukan adil. Tindakan buruk yang dilakukan remaja bukannya tanpa alasan. Mereka yang kurang diperhatikan orangtua menuntut keadilan, yang bagi sebagian remaja, adil diartikan “Sesuai dengan caraku” atau “memenuhi apa yang aku inginkan”. Sebaliknya, tidak adil diartikan “tidak sesuai dengan kemauanku”.
Keadilan berarti memberikan kepada orang lain apa yang menjadi haknya. Sama dengan remaja, mereka tidak hanya membutuhkan harta. Yang terpenting adalah mereka membutuhkan kasih sayang dari orang tua.
Banyak kasus remaja yang berperilaku menyimpang karena kurangnya kasih sayang dari orangtua. Orang tua remaja hanya berpikir bagaimana mendapatkan banyak uang, tanpa memikirkan perasaan anak-anaknya, orang tua remaja seakan tak memperdulikan anak-anaknya. Itulah salah satu sebabnya terjadi kenakalan remaja.
Remaja menginginkan kasih sayang yang cukup tak perlu lebih. Sekecil apapun kasih sayang yang diberikan orangtua kepada anaknya, hal itu sangat berarti demi kemajuan diri remaja.

***

Oleh :
Merina Dwi Pangesti
Ika Manggar Maya

0 komentar:

Posting Komentar

Total Pageviews

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

DUNIA REMAJA




Masa remaja adalah masa dimana seorang remaja sedang mencari jati dirinya. Tak heran jika di zaman modern ini banyak remaja yang mudah terpengaruh oleh hal-hal baru. Sebagai contoh, seorang siswa yang baru saja melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi yakni, SMP. Di sekolah tersebut, ia mendapatkan banyak teman baru dengan kepribadian yang berbeda-beda. Ada yang rajin, malas,  keras kepala, penurut, dan sebagainya. Kebetulan si anak ini mendapatkan teman baru yang berperkepribadian menyimpang dari dirinya. Jika si anak berperilaku baik, cerdas, rajin, dan patuh terhadap orangtua maupun bapak-ibu guru, maka teman barunya itu berperilaku sebaliknya. Ia nakal, malas, dan keras kepala. Kini si anak tumbuh menjadi pribadi yang tak jauh berbeda dengan teman barunya tersebut. Mengapa hal ini bisa terjadi ? hal ini bisa terjadi karena sifat remaja yang “LABIL”.
Remaja cenderung berperilaku mengikuti arus (Trend). Sehingga remaja selalu melakukan sesuatu menurut kehendaknya. Remaja tidak ingin dikekang, remaja menginginkan kebebasan yang sebebas-bebasnya. Semua tindakan yang dilakukannya dianggap benar, padahal pada kenyataannya tidak. Hal ini sering disebut dengan kapitalisme, yaitu system yang mencabut fitrah manusia, menghilangkan fungsi akal sehat, tidak bisa membedakan antara baik-buruk maupun benar-salah. Yang baik dikatakan buruk, yang buruk dikatakan baik atau yang benar dikatakan salah, yang salah dikatakan benar. Juga menghilangkan ketentraman jiwa.
Jadi wajar jika saat ini muncul berjuta-juta remaja yang rentan galau karena diputuskan pacar, bimbang, gelisah, resah, dan tidak berkepribadian baik. Muncul kasus-kasus remaja melacurkan diri, menjual narkoba, menghalalkan semua cara untuk mendapatkan sesuatu agar bisa eksis di kalangan.
Kadang remaja salah menafsirkan makna kebebasan yang sesungguhnya. Bukan kebebasan tanpa aturan, melainkan kebebasan yang bertanggungjawab. Kebebasan yang kita dapat hendaknya untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain, bukannya kebebasan yang menyebabkan orang lain menderita atau terganggu. Bertindak semaunya, apalagi yang merugikan orang lain, sama dengan menipu diri.  Ada banyak contoh tindakan atas nama kebebasan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. Salah satunya adalah berkendara sepeda motor dengan ugal-ugalan. Mereka belum memikirkan apa akibat dari tindakan yang diperbuatnya. Banyak hal-hal buruk yang mungkin terjadi, seperti : rentan kecelakaan, mengancam nyawa sendiri maupun orang lain, ditilang polisi, dan masih banyak lagi. Hal itu tentu merugikan diri sendiri maupun orang lain terutama bagi pengguna lalu lintas.
Dewasa ini, jika kita lihat fakta di masyarakat, remaja hamil sebelum menikah banyak terjadi. Pengidap HIV/AIDS semakin bertambah, tawuran antar sekolah, muncul geng bermotor belum lagi kasus penyalahgunaan narkoba yang semakin marak terjadi. Hal ini dikarenakan pergaulan remaja yang kurang terkontrol oleh orangtua sehingga mengakibatkan timbulnya kenakalan remaja. Kenakalan remaja terjadi karena beberapa hal, antara lain :
·         Persoalan nilai dan kebenaran yang kurang ditanamkan oleh orang tua.
·         Timbulnya organisasi-organisasi non formal yang berperilaku menyimpang sehingga tidak disukai masyarakat.
·         Timbulnya usaha-usaha untuk mengubah keadaan  yang disesuaikan dengan trend.
·         Adanya Demonstration Effect yang melanda remaja, yaitu pola hidup yang memperlihatkan penampilan tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya demi prestige atau gengsi. Misalnya seolah-olah kaya, seolah-olah modern padahal sebenarnya tidak demikian.
Tertulis di atas bahwa persoalan nilai dan kebenaran kurang ditanamkan oleh orang tua sehingga terjadi kenakalan remaja. Artinya banyak remaja yang berbuat tidak jujur daripada yang berbuat jujur. Ada banyak contoh tindakan remaja yang kurang jujur, antara lain : mencontek ketika ujian, berbohong pada orang tua, tidak berani menyampaikan kebenaran sehingga terpaksa berbohong karena takut dijauhi teman. Nilai moral dan kejujuran hendaknya ditanamkan sejak dini oleh orang tua, supaya nantinya lahir generasi-generasi muda yang bermartabat dan tidak berperilaku menyimpang. Dalam hal ini peran orang tua sangat dibutuhkan.
Keluarga, ayah dan ibu remaja memiliki kewajiban mendidik anak-anaknya, sehingga berkepribadian baik. Orangtua sering membebaskan anaknya untuk berpacaran. Yang secara tidak langsung akan mengganggu konsentrasi belajar diri remaja sendiri..
Masyarakat juga wajib mencegah dan mengawasi terjadinya penyimpangan. Yang sangat penting adalah Negara yaitu, sebagai actor utama dalam menjaga moral masyarakat.
Dibalik semua kekurangannya, remaja hanya menuntut untuk diperlakukan adil. Tindakan buruk yang dilakukan remaja bukannya tanpa alasan. Mereka yang kurang diperhatikan orangtua menuntut keadilan, yang bagi sebagian remaja, adil diartikan “Sesuai dengan caraku” atau “memenuhi apa yang aku inginkan”. Sebaliknya, tidak adil diartikan “tidak sesuai dengan kemauanku”.
Keadilan berarti memberikan kepada orang lain apa yang menjadi haknya. Sama dengan remaja, mereka tidak hanya membutuhkan harta. Yang terpenting adalah mereka membutuhkan kasih sayang dari orang tua.
Banyak kasus remaja yang berperilaku menyimpang karena kurangnya kasih sayang dari orangtua. Orang tua remaja hanya berpikir bagaimana mendapatkan banyak uang, tanpa memikirkan perasaan anak-anaknya, orang tua remaja seakan tak memperdulikan anak-anaknya. Itulah salah satu sebabnya terjadi kenakalan remaja.
Remaja menginginkan kasih sayang yang cukup tak perlu lebih. Sekecil apapun kasih sayang yang diberikan orangtua kepada anaknya, hal itu sangat berarti demi kemajuan diri remaja.

***

Oleh :
Merina Dwi Pangesti
Ika Manggar Maya

0 komentar:

Posting Komentar

Blogger TemplatesMy Blogger TricksAll Blogger Tricks
Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Followers