Masa
remaja adalah masa dimana seorang remaja sedang mencari jati dirinya. Tak heran
jika di zaman modern ini banyak remaja yang mudah terpengaruh oleh hal-hal
baru. Sebagai contoh, seorang siswa yang baru saja melanjutkan pendidikannya ke
jenjang yang lebih tinggi yakni, SMP. Di sekolah tersebut, ia mendapatkan
banyak teman baru dengan kepribadian yang berbeda-beda. Ada yang rajin,
malas, keras kepala, penurut, dan
sebagainya. Kebetulan si anak ini mendapatkan teman baru yang berperkepribadian
menyimpang dari dirinya. Jika si anak berperilaku baik, cerdas, rajin, dan
patuh terhadap orangtua maupun bapak-ibu guru, maka teman barunya itu
berperilaku sebaliknya. Ia nakal, malas, dan keras kepala. Kini si anak tumbuh
menjadi pribadi yang tak jauh berbeda dengan teman barunya tersebut. Mengapa
hal ini bisa terjadi ? hal ini bisa terjadi karena sifat remaja yang “LABIL”.
|
Remaja
cenderung berperilaku mengikuti arus (Trend). Sehingga remaja selalu melakukan
sesuatu menurut kehendaknya. Remaja tidak ingin dikekang, remaja menginginkan
kebebasan yang sebebas-bebasnya. Semua tindakan yang dilakukannya dianggap
benar, padahal pada kenyataannya tidak. Hal ini sering disebut dengan kapitalisme,
yaitu system yang mencabut fitrah manusia, menghilangkan fungsi akal sehat,
tidak bisa membedakan antara baik-buruk maupun benar-salah. Yang baik dikatakan
buruk, yang buruk dikatakan baik atau yang benar dikatakan salah, yang salah
dikatakan benar. Juga menghilangkan ketentraman jiwa.
Jadi
wajar jika saat ini muncul berjuta-juta remaja yang rentan galau karena
diputuskan pacar, bimbang, gelisah, resah, dan tidak berkepribadian baik.
Muncul kasus-kasus remaja melacurkan diri, menjual narkoba, menghalalkan semua
cara untuk mendapatkan sesuatu agar bisa eksis di kalangan.
Kadang
remaja salah menafsirkan makna kebebasan yang sesungguhnya. Bukan kebebasan
tanpa aturan, melainkan kebebasan yang bertanggungjawab. Kebebasan yang kita
dapat hendaknya untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain,
bukannya kebebasan yang menyebabkan orang lain menderita atau terganggu. Bertindak
semaunya, apalagi yang merugikan orang lain, sama dengan menipu diri. Ada banyak contoh tindakan atas nama kebebasan
yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. Salah satunya adalah berkendara
sepeda motor dengan ugal-ugalan. Mereka belum memikirkan apa akibat dari
tindakan yang diperbuatnya. Banyak hal-hal buruk yang mungkin terjadi, seperti
: rentan kecelakaan, mengancam nyawa sendiri maupun orang lain, ditilang
polisi, dan masih banyak lagi. Hal itu tentu merugikan diri sendiri maupun
orang lain terutama bagi pengguna lalu lintas.
Dewasa
ini, jika kita lihat fakta di masyarakat, remaja hamil sebelum menikah banyak
terjadi. Pengidap HIV/AIDS semakin bertambah, tawuran antar sekolah, muncul geng
bermotor belum lagi kasus penyalahgunaan narkoba yang semakin marak terjadi.
Hal ini dikarenakan pergaulan remaja yang kurang terkontrol oleh orangtua
sehingga mengakibatkan timbulnya kenakalan remaja. Kenakalan remaja terjadi
karena beberapa hal, antara lain :
·
Persoalan nilai dan kebenaran yang
kurang ditanamkan oleh orang tua.
·
Timbulnya organisasi-organisasi non
formal yang berperilaku menyimpang sehingga tidak disukai masyarakat.
·
Timbulnya usaha-usaha untuk mengubah
keadaan yang disesuaikan dengan trend.
·
Adanya Demonstration Effect yang
melanda remaja, yaitu pola hidup yang memperlihatkan penampilan tidak sesuai
dengan keadaan sebenarnya demi prestige atau gengsi. Misalnya
seolah-olah kaya, seolah-olah modern padahal sebenarnya tidak demikian.
Tertulis di atas bahwa persoalan nilai dan kebenaran
kurang ditanamkan oleh orang tua sehingga terjadi kenakalan remaja. Artinya
banyak remaja yang berbuat tidak jujur daripada yang berbuat jujur. Ada banyak
contoh tindakan remaja yang kurang jujur, antara lain : mencontek ketika ujian,
berbohong pada orang tua, tidak berani menyampaikan kebenaran sehingga terpaksa
berbohong karena takut dijauhi teman. Nilai moral dan kejujuran hendaknya
ditanamkan sejak dini oleh orang tua, supaya nantinya lahir generasi-generasi
muda yang bermartabat dan tidak berperilaku menyimpang. Dalam hal ini peran
orang tua sangat dibutuhkan.
Keluarga, ayah dan ibu remaja memiliki kewajiban
mendidik anak-anaknya, sehingga berkepribadian baik. Orangtua sering
membebaskan anaknya untuk berpacaran. Yang secara tidak langsung akan
mengganggu konsentrasi belajar diri remaja sendiri..
Masyarakat juga wajib mencegah dan mengawasi
terjadinya penyimpangan. Yang sangat penting adalah Negara yaitu, sebagai actor
utama dalam menjaga moral masyarakat.
Dibalik semua kekurangannya, remaja hanya menuntut
untuk diperlakukan adil. Tindakan buruk yang dilakukan remaja bukannya tanpa
alasan. Mereka yang kurang diperhatikan orangtua menuntut keadilan, yang bagi
sebagian remaja, adil diartikan “Sesuai dengan caraku” atau “memenuhi apa yang aku inginkan”. Sebaliknya,
tidak adil diartikan “tidak sesuai dengan kemauanku”.
Keadilan berarti memberikan kepada orang lain apa
yang menjadi haknya. Sama dengan remaja, mereka tidak hanya membutuhkan harta.
Yang terpenting adalah mereka membutuhkan kasih sayang dari orang tua.
Banyak kasus remaja yang berperilaku menyimpang
karena kurangnya kasih sayang dari orangtua. Orang tua remaja hanya berpikir
bagaimana mendapatkan banyak uang, tanpa memikirkan perasaan anak-anaknya,
orang tua remaja seakan tak memperdulikan anak-anaknya. Itulah salah satu
sebabnya terjadi kenakalan remaja.
Remaja menginginkan kasih sayang yang cukup tak
perlu lebih. Sekecil apapun kasih sayang yang diberikan orangtua kepada
anaknya, hal itu sangat berarti demi kemajuan diri remaja.
***
Oleh :
Merina Dwi Pangesti
Ika Manggar Maya
0 komentar:
Posting Komentar